Translate

28 April, 2024

pengalaman saya menggunakan IPTV/internet protocol television

Jadi Gini...



Saya mau cerita pengalaman saya menggunakan IPTV/internet protocol television, kurang lebih ada sekitar ya 6 bulan ini. Ya sebenarnya saya sudah bolak-balik sih menggunakan ini sebagai alasan kenapa saya masih nonton TV meskipun ya bukan channel lokal.



Bisa saya pertama kali menggunakan ipv itu terjadi sekitar ya beberapa tahun lalu saya lupa tahunnya tahun berapa tapi seingat saya tahun itu ada website luar yang menyediakan berbagai macam server TV berbagai macam negara nah mulai dari situlah saya tertarik untuk nonton berbagai macam channel TV apalagi setelah saya tahu beberapa channel seperti animax dan Ani plus Asia yang pada waktu itu ya masih ada subtitle indonesianya karena saya ambil di wilayah Asia. Perbedaan dengan saat ini di mana saya literally sumber aslinya dari Jepang sana Jadi setiap nonton anime ya nggak ada subtitlenya. Langsung saja saya ke faktor nggak enaknya menggunakan IP TV ini sebenarnya yang cuma satu yaitu tergantung keadaan server tv-nya yang kadang-kadang bisa hilang dan nunggu perbaikannya itu bisa lama tergantung dari penyedia server TV tersebut.



Kalau faktor kenyamanannya ya jelas saya bisa nonton TV, dan lagi saya bisa mengambil screenshot seumpama Saya ingin tahu atau Saya tertarik dengan salah satu karakter tapi nggak tahu dari judul anime apa. Dan hal tersebut jugalah yang menyebabkan musim ini mungkin menjadi musim di mana saya banyak menyaksikan titel atau judul-judul anime baru yang sebenarnya pada awalnya saya cuma berencana untuk menonton dua atau tiga judul saja tapi sekarang malah jadi 8 anime baru saya tonton di musim ini. 


Ini juga bukan berarti saya meninggalkan platform resmi yang sudah disediakan tidak saya tetap menyaksikan beberapa judul anime dari platform yang sudah disediakan untuk menambah beberapa variasi anime yang tonton itu kira-kira seru atau tidak gitu. Ya begitulah enak nih Ndak enaknya bisa nonton di internet protocol television ini.


09 April, 2024

Alasan kenapa orang sudah mulai jarang untuk nonton anime


 Jujur ini sebenarnya terjadi juga kepada saya sendiri

 


Note : semua gambar yang di post hanya sebatas pemanis saja

Halo teman-teman ketemu lagi bersama saya abdi di nurabdisite, jadi begini sebelumnya saya ingin bilang kalau postingan ini tidak murni pendapat saya sendiri tapi saya juga mencari dari berbagai macam sumber terkait alasan kenapa orang sudah mulai jarang ngikutin anime. Dan dari beberapa pendapat ini jujur saya sendiri juga mengalaminya sekarang-sekarang ini makanya kalau kalian lihat saya fifty fifty setiap kali membuat review anime-anime yang lagi tayang sekarang antara mau dan tidak untuk memberikan pendapat di anime tersebut. Dan berikut adalah beberapa alasan kenapa orang sudah jarang mau nonton anime lagi.

 1. Anime yang ingin dilihat tidak tayang di platform resmi



Kalau ini sih berdasarkan dari saya sendiri yang sudah beberapa kali ikut voting memilih anime untuk bisa ditayangkan di parfum resmi biasanya mereka melalui survei gitu kan kita disuruh milih anime mana nih kira-kira yang mau kalian lihat untuk tayang di anime tersebut dan pemirsanya disuruh milih. Berdasarkan pengalaman saya setiap anime yang saya pilih Dan saya berharap sekali untuk anime itu bisa tayang ternyata kalah jumlah suara dengan anime yang dipilih orang lain yang ujung-ujungnya ya kita lari ke opsi kedua atau cari tempat di mana anime itu sedang digarap /dikerjakan oleh pihak lain yang biasanya di sebar melalui fansub.

 2. Anime sekarang terlalu template


Untuk alasan yang satu ini sebenarnya lebih mengarah ke salah satu genre apalagi kalau bukan genre isekai. Coba kita lihat genre isekai zaman sekarang rata-rata konsepnya hampir sama semua. Ambil contohnya seperti inilah main karakternya terlempar ke dunia lain entah habis ketabrak truk (biasanya paling umum) sekarat di rumah sakit dan lain sebagainya. Terus juga biasanya main karakter tersebut dikelilingi cewek-cewek ban servis di mana-mana dan tentunya main karakternya overpower itu sudah jadi template genre sehingga kita yang nonton nih kadang-kadang sudah ah males duluan sebelum tahun ceritanya bakal kayak gini-gini gitu. Ya walaupun tidak semua inriseka ya kayak gitu ada juga kok genre isekai yang bagus dan ceritanya disusun dengan rapi, terus main karakter dari zero to hero itu ada. Hanya saja dengan kesan kebanyakan anime terlalu template itu tadi orang jadi merasa sudah ah bakal ketemu pola dan alur ceritanya tahu arahnya sudah ke mana aja nih orang itu sudah drop anime tersebut di beberapa episode.

3. Persaingan tiap studio animasi di Jepang makin ketat



Kalau kita lihat di Jepang persaingan setiap studio animasi itu sangat beragam dan persaingannya amat ketat, Jadi sekarang kebanyakan studio studio tersebut hanya memikirkan gimana caranya kita untuk mendapatkan penghasilan yang besar makanya kalau kita perhatikan anime sekarang ini mungkin masih berkaitan dengan poin sebelumnya Di mana mereka untuk sekarang ini pihak studio itu mementingkan yang sudah kita lihat apa yang lagi trend ini misalnya ya kita ambil contoh aja lagi genre Sekai itu tadi dari sekian banyak light novel dan manga kita lihat mana yang rame dan pembebasnya banyak lalu kita buat animenya dengan konsep yang sama itu tadi main karakter overpower di awal dikelilingi cewek-cewek cantik bikin visual sebaik mungkin supaya menarik banyak orang sehingga penghasilan pun banyak urusan storyline atau cerita bagus atau tidak itu belakangnya kita sekarang jarang menemukan cerita yang kompleks sekali di anime zaman sekarang ini ya karena itu tadi persaingan persaingan di setiap studio animasi sangat ketat di Jepang itu dalam hal mengumpulkan keuntungan jadi kita ah udah bosan duluan atau tidak tertarik dengan anime itu karena mungkin unsur ceritanya kurang dalam dan faktor-faktor yang lainnya sehingga kita cenderung melewatkan anime model motor seperti itu.

 4. Penonton yang dulu udah beranjak dewasa semua


Dan ini faktor yang terakhir ini mungkin juga termasuk diri saya sendiri di mana untuk sekarang ini jujur Saya nonton anime udah jarang tapi untuk genre-genre tertentu saya masih nonton genre slice of life romance comedy dengan cerita yang ringan dan konflik sederhana yang menurut saya itu lebih menyenangkan untuk diikuti sekarang sekarang ini daripada saya harus nonton genre action adventure atau pun supranatural yang biasanya agak deep ceritanya dan kan kompleks yang dibawakan mutar-mutar di sekitar situ saja ada anime model begitu ada dan Saya lebih baik menghindari yang seperti itu. Dan sedikit tambahan untuk saya yang sekarang ini lebih cenderung menantikan sekuel dari anime yang sudah ada dan sangat jarang untuk melihat yang namanya anime dengan title title baru.



 Penonton yang sudah dewasa ini kadang-kadang mereka sudah jarang untuk menonton anime juga disebabkan dari pola pikir mereka yang sudah sepertinya tidak memiliki banyak waktu karena mereka sendiri juga kesibukkan dengan pekerjaan mereka masing-masing Jadi waktu senggang mereka jarang digunakan untuk menonton anime itu tadi.

Baiklah teman-teman mungkin ya segitu aja pandangan subjektif saya kenapa orang sudah jarang untuk menonton anime mungkin teman-teman yang lain punya pandangan lain tentang topik yang diangkat ini silakan tuliskan di kolom komentar mungkin kita bisa diskusi bareng-bareng. Bek Saya kira cukup sekian untuk postingan kali ini saya mohon maaf jika mungkin ada kesalahan dalam penyampaian postingan ini sampai ketemu di postingan saya yang lainnya sekian dan terima kasih

08 Januari, 2024

Saya cobain Demo Like a Dragon: Infinite Wealth/Yakuza 8

Hah... Baiklah sepertinya saya suka tidak suka harus menerima kalau ryuga Gotoku infinite wealth/Yakuza 8 ini dengan mekanisme fighting turn bese RPG yang sebenarnya saya tidak terlalu menyukainya. Saya tidak ada masalah dengan karakternya mini gamenya ataupun story game tersebut yang menurut saya masih bagus seperti biasanya. Ini juga yang membuat saya mungkin agak ragu untuk membeli atau tidak game ini, seperti yang kalian lihat di gameplay saya kebanyakan hanya menekan X saja dalam pertempuran saya tidak peduli dengan item pertahanan ataupun lain sebagainya sampai saatnya tiba untuk menekan R2 baru saya akan menekan tombol-tombol secara brutal heh... ya begitulah



03 Januari, 2024

Lama nggak Main Solitaire

Ini adalah konten game selingan yang saya mainkan di samping saya yang main mini game di Yakuza series. Saya lagi cari variasi aja makanya saya mainkan game legendaris ini.



01 Januari, 2024

Coba minigame Masak Masak di Like a Dragon Ishin

 Video pertama saya Di tahun 2024, kali ini saya coba minigame Memasak di Like a Dragon Ishin dengan sayauran yang juga baru diambil dari kebun sendiri. weh seru sih ini.



15 Desember, 2023

Preview Rurouni Kenshin 2023

 

Feel nostalgia yang menyenangkan untuk anak 90-an




Halo teman-teman ketemu lagi sama saya Abdi di Nurabdisite sebelum itu Saya ingin bilang maaf karena review ini kelamaan, yang seharusnya saya itu ngereview pas Kenshin selesai melawan Udou Jin-e. Jadi akhirnya saya malah keasikan nonton sampai akhir episode hehe.



Dalam review ini saya menyampaikan dari berbagai macam poin, dan saya tentu akan membandingkan dengan versi anime original tahun 1996. Habis mau bagaimana kalau saya bandingkan dengan Saint Seiya yo udah beda itu nggak mungkin

 

Cerita: tentu jika dibandingkan dengan versi original tahun 1996 yang versi 2023 ini adalah versi yang baik, karena untuk yang tahun 2023 ini alurnya benar-benar mengikuti manga. Sementara kalau kita lihat di versi original tahun 1996 itu adanya perbedaan dan ada beberapa karakter yang tidak ada di mana muncul di versi anine original contohnya seperti Oguni Suzume dan Oguni Ayame yang sebenarnya mereka ini nggak ada di versi manganya.



Perbedaannya hanya terdapat di beberapa karakter saja jadi untuk cerita secara keseluruhannya tetap sama tapi ya gitu deh menurut saya masih wajar karena untuk anime zaman dulu adanya sedikit perbedaan itu untuk memilih ciri khas tersendiri begitupun juga dengan Rurouni Kenshin 2023 ini ada beberapa perbedaan juga tapi ya itu termasuk bagus karena akan memunculkan ciri khasnya tersendiri.

 

Visual : untuk tampilan visual anime ini bisa saya bilang sangat bagus dan fresh, animasi fighting-nya juga di dikerjakan dengan baik gerakannya juga halus intens. Jadi secara teknis Saya cukup puas dengan visual yang ditampilkan oleh pihak studio.




Musik


untuk poin yang ini saya hanya merasa kalau musik opening dan closing dari Rurouni Kenshin ini terbalik yang seharusnya Kissaki  by Reol itu jadi opening dan Hiten by Ayase, R-Shitei itu jadi closingnya tapi saya suka dua lagu tersebut setelah saya dengarkan secara full-nya di platform musik streaming. Meskipun tetap tidak ada yang lebih ikonik dari Sobakasu by JUDY AND MARY.

Karakter :





entah mengapa saya merasa beberapa karakter agak dirubah sifatnya ambil contoh seperti Kaoru, di versi 2023 ini saya merasa sifatnya dia itu jadi lebih lembek cengeng dan bawa perasaan. Sedangkan untuk versi anime lamanya memang sifat yang saya sebutkan sebelumnya ada hanya saja ada sedikit tambahan seperti dia digambarkan sebagai wanita yang optimis kuat dan suka memberi motivasi. Sedangkan untuk 




Kenshin sendiri di versi terbaru ini sifatnya cenderung tenang tidak seperti yang ada di versi lama yang ada kesan humorisnya



Komedi :




 berbicara mengenai komedi ini masih menyangkut dengan poin sebelumnya di mana untuk Rurouni Kenshin versi terbaru ini lebih dikurangi saya selama menonton anime ini jujur saja saya jarang melihat ekspresi konyol Kenshin seperti di anime lamanya malahan justru kebanyakan yang saya lihat adalah ekspresi biasanya ketika dia berbicara dengan karakter lain atau ketika dia sedang serius menghadapi lawan. Ya bahasa sederhananya kurang ekspresif aja dia Jadi bagi kalian yang mengharapkan ada komedi di sini sulit untuk tertawa.







Voice acting : untuk pembawaan pengisi suara saya bisa dibilang hampir tidak ada komplain mengingat anime ini juga diisi oleh beberapa Seiyu top jepang  seperti Saitou, Souma yang di mana orang ini juga mengisi suara Jun misugi di captain Tsubasa 2018/2023 lalu ada juga Takahashi, Rie adalah seiyu dibalik suara explosionnya Megumin konosuba, Hino satoshi dia adalah pengisi suara Sai di Naruto shippuden, Saori Oonishi seiyu yang mengisi suara La Folia di anime strike The blood dan masih banyak lagi. Dan menurut saya sederhana saja mereka sudah cukup menjalankan peran untuk karakter itu dengan sangat baik dan berhasil memberikan warna yang berbeda dan terkesan memberikan ciri khas tersendiri sehingga orang yang menyaksikan anime ini tidak terpaku dengan seiyu sebelumnya.

Kesimpulan :



 secara keseluruhan Saya cukup puas dan terhibur dengan Rurouni Kenshin 2023 ini. Meskipun bisa dibilang lebih menekankan ketegangan dan unsur drama dalam versi terbaru ini saya cukup puas dan saya bisa bilang memberikan nilai 8 untuk anime satu ini. Dan saya merekomendasikan kalau kalian belum pernah menonton anime ini sama sekali atau nggak mau nonton yang versi lama bisa langsung loncat ke versi yang baru ini aja ya juga tidak masalah soalnya sama-sama bagus.

Nah bagaimana menurut teman-teman yang sudah menyaksikan Rurouni Kenshin atau samurai X versi terbaru ini bagaimana pendapat kalian silakan tulis di kolom komentar.

Baiklah teman-teman mungkin segitu aja untuk postingan review Rurouni Kenshin/samurai X remake 2023 saya mohon maaf jika ada kata-kata typo atau mungkin bersifat menyinggung. Sampai ketemu di postingan saya yang lainnya sekian dan terima kasih.